MAKALAH TUTORIAL KELOMPOK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DI SUSUN OLEH :
1.
I
MADE ARTHIKA (130100442)
2.
DESKY
EKAWATI W (130100409)
3.
NOVITASARI
(130100421)
4.
BENI
EKA F (130100426)
5.
HENDI
SUHADAQ (130100431)
6.
SHERLY APRILIA (130100432)
7.
SUKRI
IMAMUDDIN (130100437)
8.
VITA
NOVIANTI (130100447)
9.
NURUL
HAKIKI (130100452)
10.
RIDWAN
(130100457)
11.
NISA
AGUSTINA (130100462)
PROGRAM STUDI S1 ILMU
KEPERAWATAN
STIKES ALMA ATA
YOGYAKARTA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyusun laporan ini sampai selesai tepat pada waktunya. Dimana laporan ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Block Health Assement yaitu MAKALAH PEMERIKSAAN PENUNJANG, Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyusun laporan ini sampai selesai tepat pada waktunya. Dimana laporan ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Block Health Assement yaitu MAKALAH PEMERIKSAAN PENUNJANG, Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, dosen mata kuliah dan tak lupa kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan tutorial ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan diskusi teori keperawatan ini. Dan semoga dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman yang membutuhkan.
Yogyakarta 3, Desember 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN............................................................................................................
A.Latar
Belakang.....................................................................................................................
B.Tujuan ..................................................................................................................................
C.Manfaat.................................................................................................................................
BAB II KASUS
DAN PEMBAHASAN.......................................................................................
A.Kasus tutorial.......................................................................................................................
B.Pembahasan..........................................................................................................................
C. Menganalisis
kasus..............................................................................................................
Step 1Kata-kata
sulit dan pengertiannya.........................................................................................
Step 2 Identifikasi
masalah.............................................................................................................
Step 3 Analisa
Masalah.................................................................................................................
Step 4 Menentukan Main Maping................................................................................................
Step 5 Merumuskan Learning Kasus............................................................................................
Step 6 Belajar Mandiri..................................................................................................................
Step 7
Menjawab LO Sesuai
literatur............................................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................
A.
Kesimpulan.........................................................................................................................
B.
Saran...................................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia
sebagai negara berkembang, memiliki tenaga kesehatan yang cukup banyak,
terutama tenaga perawat. Namun, para perawat ini belum memasuki daerah – daerah
terpencil dan walaupun ada, para tenaga ini juga sangat kesulitan dalam
memaksimalkan asuhan keperawatan, karena keterbatasan alat, terutama alat untuk
pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan
penunjang dianggap sangat penting,
karena ada beberapa pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat - alat dalam
pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam
menentukan jenis penyakit maupun
mengontrol perkembangan proses penyembuhan.
Berdasarkan
alasan – alasan di atas, kami mahasiswa ilmu keperawatan Alama Ata melakukan
diskusi kasus tentang Pemerikasaan
Penunjang, dengan tujuan agar memiliki kemampuan diagnosis yang lebih akurat.
B. .Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian pemeriksaan penujang
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang
3. Untuk
mengetahui Tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang
4. Untuk
mengetahui manfaat dari pemeriksaan penunjang
5. Untuk
mengetahui Alat-alat yang di gunakan dalam pemeriksaan penunjang
C. Manfaat
1. Untuk
Membuat mahasiswa lebih kritis dalam berfikir melalui suatu kasus
2. Menekan
mahasiswa lebih aktif dalam belajar
3. Membuat
mahasiswa lebih aktif berpendapat
BAB
II
KASUS DAN PEMBAHASAN
A. KASUS
Selain melakukan pengkajian fisik,
Ners H perlu mengetahui secara lebih lanjut tentang keadaan pada Tn J. Maka
Ners H melakukan kolaborasi dengan dr. K untuk dapat dilakukan pemeriksaan USG,
Lab darah dan juga feses. Harapannya, supaya dr. K dapat dengan cepat dalam
mendiagnosis penyakit Tn J, dan juga Ners H dapat melakukan asuhan keperawatan
secara optimal.
B. PEMBAHSAN
Step 1 :
Kata-kata
sulit
·
USG.
·
Kolaborasi.
·
Diagnosa.
·
Pengkajian Fisik.
·
Asuhan Keperawatan.
·
Feses.
·
Laboratorium Darah.
Definisi
kata-kata sulit
1. USG
adalah :
·
Ultrasonography.
·
Alat yang memanfaatkan gelombang suara
yang hasilnya ditampilkan dilayar monitor dengan frekuensi tinggi.
2. Kolaborasi
adalah :
·
Bekerja sama antara rekam medis dan
dokter.
·
Perawat sebagai orang yang memiliki
fungsi interdependen.
·
Bekerja sama dengan baik.
3. Diagnosa
adalah :
·
Hasil pengkajian.
·
Mengidentifikasi penyakit.
·
Dugaan sementara setelah melakukan
pengkajian.
·
Suatu tindakan yang dilakukan untuk
menentukan rencana tindakan keperawatan selanjutnya.
·
Menentukan jenis penyakit dengan cara
memeriksa gejala terlebih dahulu.
4. Pengkajian
fisik adalah :
·
Cara penyelidikan tentang kesehatan
seseorang.
·
Pemeriksaan dari kepala sampai kaki
(head to toe).
5. Asuhan
keperawatan adalah :
·
Tindakan yang dilakukan oleh perawat
yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan tindakan, dokumentasi.
6. Feses
adalah :
·
Kotoran yang dikeluarkan dari tubuh atau
sisa-sisa hasil metabolism.
·
Hasil dari sisa makanan yang sudah di
absorpsi yang dikeluarkan melalui anus.
7.
Laboratorium darah adalah :
o
Suatu laboratorium yang digunakan untuk
mengecek darah baik secara mikroskopik maupun secara makroskopik.
o
Suatu pemeriksaan yang diminta oleh
dokter untuk mengetahui sel darah seseorang.
Step 2 :
Identifikasi
masalah
·
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
Step 3 :
Membuat
pertanyaan
1.
Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan
penunjang?
2.
Pemeriksaan penunjang meliputi apa saja
(berdasarkan zat tubuh yangdiperiksa didalam tubuh)?
3.
Apa saja tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang?
4.
Tujuan dan fungsi dilakukannya
pemeriksaan penunjang?
Step 4 :
Brand stromming
dan maind mapping
1.
Pemeriksaan penunjang adalah :
o
Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengoptimalkan tindakan keperawatan dan proses penyembuhan pasien.
o
Pemeriksaan yang dilakukan oleh medis
untuk memperoleh hasil yang selanjutnya.
o
Menggunakan alat bantu tertentu.
2.
Meliputi :
o
Darah yang diperiksa adalah HB,
golongan, trombosit, leukosit, plasma.
o
Urine yang diperiksa adalah warna,
urubilin, banyaknya, suhu, berat jenis, kandungannya, protein, glukosa, Kristal
urine.
o
Keringat yang diperiksa adalah zat,
kandungannya.
o
Feses yang diperiksa adalah warna,
kandungannya, konsistensinya, bakteri, virus, apakah ada cacing atau tidak.
o
Rambut yang diperiksa adalah DNA.
o
Sputum (dahak) yang diperiksa adalah
warna, kekentalan, kandungannya, bakteri, virus.
o
Push (nanah) yang diperiksa adalah
bakteri.
o
Serebrospinal yang diperiksa adalah
kelainan pada otak, bakteri, virus, dan diambil melalui tulang belakang.
o
Susum yang diperiksa adalah sel kanker,
diambil melalui sternum atau tulang belakang.
3.
Tahap-tahap pemeriksaan penunjang :
o
Persiapan alat.
o
Persiapan pasien.
4.
Tujuan dan fungsi dilakukannya
pemeriksaan penunjang :
o
Menegakkan diagnosa keperawatan.
o
Untuk mengetahui kemampuan, kekuatan dan
masalah yang dihadapi pasien.
Maind mapping
Perawat
|
Pengkajian
penunjang
|
Definisi
|
Macam-macam
|
Alat
yang digunakan
|
Fungsi
dan tujuan
|
Tahap-tahap
|
Step 5 :
Learning outcame
1.
Definisi pengkajian penunjang?
2.
Macam-macam pengkajian penunjang?
3.
Alat yang digunakan dalam pengkajian
penunjang?
4.
Fungsi dan tujuan pengkajian penunjang?
5.
Tahap-tahap pengkajian penunjang?
Step 6 - 7
Jawaban Learning
outcame dari Sumber Buku atau Referensi
1.
Definisi
pengkajian penunjang :
Pemeriksaan penunjang
merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit, perubahan ini bisa
berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang juga sebagai ilmu terapan
yang berguna membantu petugas kesehatan dalam mediagnosis dan mengobati pasien
2.
Macam-
macam pemeriksaan penunjang
a) Berdasarkan
media yang di gunakan:
ü Pemeriksaan
lab
ü Pemeriksaan
robegen
ü Pemeriksaan
USG
b) Berdasarkan
organ atau bagian tubuh yang di periksa :
·
Pemeriksaan penunjang
di bagian kebidanan dan kandungan
·
Pemeriksaan penunjang
di bagian penyakit dalam
·
Pemeriksaan penunjang
di bagian kesehatan anak
·
Pemeriksaan penunjang
di bagian saraf atau neurologi
·
Pemeriksaan penunjang
di bagian THT-KL
·
Pemeriksaan penunjang
di bagian kulit kelamin
·
Pemeriksaan penunjang
di bagian kesehatan jiwa
·
Pemeriksaan penunjang
di bagian mata
3.
Alat-alat
yang di gunakan untuk melakukan pengkajian penunjang :
a. MRI(Magnetic Resonance Imaging)
Digunakan untuk mendiagnosa bagian
struktur tubuh manusia dengan gelombang electromagnetic, yang tidak memberi
efek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat berguna untuk pemeriksaan saraf,
jaringan otot, jantung dan pembuluh darah dan tumor. Semakin besar teslanya
atau kekuatan magnetiknya semakin baik kualitas gambarnya
b.
Lightspeed
MSCT (MultiSlice Computer Tomography)
Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%
Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%
c. Angiograph,
Alat Angiografi ini digunakan
sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini menggunakan sinar X untuk
melihat bagian dalam pembuluh darah yang tersumbat dan dengan bantuan alat
lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan penyangga pembuluh
darah/stent.
d. Mobile Fluorostar C-Arm
adalah alat penting yang diggunakan
dokter dalam kamar operasi atau tindakan medis.
e.
Roentgen
Konvensional
f. Mammografi,
Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara
pada wanita, alat ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang
dapat membedakan sel sehat dan sel ganas/kanker.
g. Roentgen Panoramik
h. UltraSonoGraphy (USG)
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D
and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa organ bagian dalam dengan gelombang
suara. Pemeriksaan kehamilan, medical chek up dan keadaan organ bagian dalam,
dsb.
i.
ElectroKardioGrafi
(EKG) &Treadmill:
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi
jantung dan mengecek kesehatan jantungnya.
j.
EEG
(ElectroEncephaloGrafi)
Pemeriksaan untuk mengetahui
gelombang listrik dalam otak
k.
EMG (ElectroMyoGrafi)
Pemeriksaan Aktivitas listrik pada
otot disaat istirahat dan bergerak.
l.
Audiometri:
Alat deteksi fungsi pendengaran
dengan beberapa level intensitas gelombang suara.
4.
Fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang
v Fungsi
dalam pemeriksaan penunjang:
· Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
· Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
· Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
· Membantu pemantauan pengobatan.
· Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.
· Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.
· Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan.
· Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit.
v Tujuan dalam pemeriksaan penunjang
·
Untuk
menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
·
Untuk
memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yangdiderita oleh pasien
·
Untuk
memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis
5.Tahap
–Tahap pemeriksaan penunjang
·
Cairan Cerebrospinal (
CFS )
Di
peroleh dari lumbal fungsi (tulang spinal) pada ruang antar lumbal L3-4 / L4-5.
Tekanan CFS pertama di ukur,kemudian cairan diaspirasi dan dimasukkan dalam
tabung pemeriksaan steril. Data analisa cairan spinal sangat penting dalam
mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak.
Prosedur
1. Siapkan
nampan fungsi lumbal steril,cairan antiseptic,anestesi local,sarung tangan
steril,dan plester
2. Baringkan
klien dalam posisi fetus,dengan punggung di bungkukkan,kepala di tekuk ke
dada,dan lutut di tarik ke abdomen.
3. Berikan
label pada ke-3 tabung 1,2,3.
4. Dokter
memeriksa cairan spinal,dengan menggunakan sebuah manometer yang terpasang pada
jarum,dan mengambil cairan spinal 10ml-12ml: 3ml pada tabung No.1 yang mungkin
terkontaminasi (dengan darah yang berasal dari spinal),3ml pada tabung
No.2 untuk jumlah sel,glukosa,dan
menentukan protein dan 3ml pada tabung
No.3 untuk mempelajari mikrobiologik.
5. Gunakan
teknik aseptic dalam pengumpulan dan membawa specimen.
6. Berikan
label pada tabung dengan nama klien,tanggal,dan nomor kamar. Segera antar
tabung tersebut ke laboratorium.
7. Tidak
perlu pembatasan makan dan cairan.
·
Skan Tomografi computer
( CT )
Skan tomografi computer (CT),skan
CAT,di kembangkan di inggris th.1972 dan
di sebut skan EMI. Skaner CT menghasilkan
sinar X pendek yang memeriksa bagian-bagian tubuh dari beberapa sudut
yang berbeda. Hal ini menghasilkan satu seri gambaran bagian menyilang sehingga
membentuk struktur dengan gambar 3 dimensi.
Skan
CT dapat di lakukan dengan atau tanpa media kontras Iodin. Pemeriksaan ini
bukan pemeriksaan yang invasive kecuali bila di gunakan kontras. Kotras
menyebabkan absorpsi jaringan lebih besar dan terjadi penyebaran kontras.
Peyebaran ini memungkinkan tumor kecil dapat terlihat.
Skan
CT dapat di gunakan untuk skan kepala,abdomen(lambung,usus besar,usus
kecil,hati,limfa,pangkreas,empedu,ginjal,dan adrenal),pelvis(kandung
kemih,organ reproduksi,usus besar/halus di dalam pelvis),dan dada(
paru,jantung,struktur mediastinal).
Prosedur
Persiapan umum untuk
semua skan:
1. Dapatkan
tanda tangan surat persetujuan
2. Untuk
pemeriksaan pagi: puasa 8 jam sebelum pemeriksaan.
Untuk
pemeriksaan siang/sore: pembatasan makan dan
cairan setelah makan cair pada pagi hari. Sedikit air putih boleh di
berikan 2 jam sebelum pemeriksaan. Tidak perlu pembatasan makan dan cairan jika
tidak di gunakan kontras.
3. Obat-obat
dapat di berikan sampai 2 jam sebelum pemeriksaan
4. Jika
di gunakan kontras dan klien alergi terhadap produk iodine steroid /
antihistamin dapat di berikan beberapa
hari sebelumnya atau di berikan sebelum skan / di berikan IV selama skan CT.
5. Infuse
IV / heparin lok di pasangkan sebelum pemeriksaan
6. Skan
CT biasanya memerlukan waktu 30 menit sampai 1 ½ jam.
·
Kolonoskopi
Merupakan
prosedur endoskopi yang di gunakan untuk inspeksi terhadap usus besar (kolon)
dengan menggunakan fiberskop (kolonoskop) panjang dan fleksibel. Pemeriksaan
ini berguna untuk mengevaluasi lesi yang di duga di usus besar (mis,polip,tumor,jaringan yang meradang).
Dapat di lakukan biopsy jaringan dan polip dapat di lakukan. Polip dapat di
ambil dengan menggunakan jerat elektrokauterisasi . kolonoskopi tidak boleh di
lakukan pada wanita hamil yang hamper melahirkan ,infark miokard,baru menjalani
operasi abdomen,diverticulitis akut,atau pada klien yang gelisah/ tidak
kooperatif.
Kadang-kadang
perforasi kolon di sebabkan oleh fiberskop
namun hal ini jarang terjadi. Perdarahan dapat merupakan efek samping
dari biopsy / polipektomi.
Prosedur
1. Dapatkan
tanda tangan surat persetujuan
2. Pemeriksaan-pemeriksaan
laboratorium tertentu (Hb,Ht,PT,PTT,dan trombosit) harus dilakukan dalam 2 hari
sebelum pemeriksaan.
3. Obat-obat
yang mengandung zat besi harus di hentikan pemakaianya 4 hari sebelum prosedur
.
4. Obat
sedative / tranquilizer dapat di berikan sebelum pemeriksaan untuk member efek
relaksasi. Analgesic narkotik dapat di titrasi
secara IV selama prosedur.
5. Glukagon/antikolinergik
IV dapat di berikan untuk mengurangi kram usus.
6. Barium
sulfat dari pemeriksaan diagnostic lain dapat mengurangi visualisasi karena itu
pemeriksaan tidak boleh dilakukan bila dalam 10hari- 2 minggu sebelumnya telah
di lakukan pemeriksaan dengan barium.
7. Hindari
penggunaan enema degan sabun.ini dapat mengiritasi usus halus
8. Sertakan
seseorang untuk menemani klien pulang
9. Lama
prosedur ½ - 1 ½ jam.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemeriksaan
penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit, perubahan
ini bisa berupa penyebab. Yang menggunakan alat bantu untuk pelaksanaanya yaitu
USG, MRI, CT Scan dll, dengan
menggunakan spesimen yang diambil dari pasien atau pasien itu sendiri. Hasil
pemeriksaan digunakan untuk melengkapi pemeriksaan vital karena, jika hanya
mengandalkan pemeriksaan vital, maka hasilnya sangat tidak akurat.
B. SARAN
Dalam
penyusun makalah ini sangat jauh dari penyempurnaan maka saran,kritikal,idea dari
mahasiswa atau mahasiswi yang bersifat menambah dan membangun maka penulis
sangat mengharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Manuba
Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC
Djoko
W, Buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas kedokteran
UI, 28-31 mei 1990
Kee,joyce
Lefever,1997,pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan implikasi
keperawatan,Jakarta: EGC.
Carl
E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif, EGC-Jakarta, Edisi 1,
halaman 9-15,35-40. Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, EGC-Jakarta, Edisi 2, halaman 14.
Intisari Buku
Ajar Diagnostik Fisik, Swartz.
0 komentar:
Posting Komentar
DILARANG BERKOMENTAR SPAM