Subscribe:

Senin, 02 Desember 2013

PENGKAJIAN ATAU PEMERIKSAAN PENUNJANG (Stikes Alma Ata)



MAKALAH TUTORIAL KELOMPOK
 PEMERIKSAAN  PENUNJANG





www.madearthika95.blogspot.com

                                                                                                                                                       



DI SUSUN OLEH :
1.      I MADE ARTHIKA             (130100442)
2.      DESKY EKAWATI W         (130100409)
3.      NOVITASARI                      (130100421)
4.      BENI EKA F                         (130100426)
5.      HENDI SUHADAQ              (130100431)
6.      SHERLY  APRILIA            (130100432)
7.      SUKRI IMAMUDDIN         (130100437)
8.      VITA NOVIANTI                (130100447)
9.      NURUL HAKIKI                 (130100452)
10.  RIDWAN                               (130100457)
11.  NISA AGUSTINA                (130100462)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA
2013/2014



                                        KATA PENGANTAR
              Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyusun laporan ini sampai selesai tepat pada waktunya. Dimana laporan ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Block Health Assement yaitu MAKALAH PEMERIKSAAN  PENUNJANG, Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, dosen mata kuliah dan tak lupa kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan tutorial ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan diskusi teori keperawatan ini. Dan semoga dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman yang membutuhkan.




Yogyakarta 3, Desember  2013


Penyusun










DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR  ISI..................................................................................................................................
BAB  1  PENDAHULUAN............................................................................................................
       A.Latar Belakang.....................................................................................................................
       B.Tujuan ..................................................................................................................................
       C.Manfaat.................................................................................................................................
BAB II  KASUS DAN PEMBAHASAN.......................................................................................
       A.Kasus  tutorial.......................................................................................................................
       B.Pembahasan..........................................................................................................................
       C. Menganalisis kasus..............................................................................................................
Step 1Kata-kata sulit dan pengertiannya.........................................................................................
Step 2 Identifikasi masalah.............................................................................................................
Step 3 Analisa  Masalah.................................................................................................................
Step 4 Menentukan  Main  Maping................................................................................................
Step 5 Merumuskan Learning  Kasus............................................................................................
Step 6 Belajar Mandiri..................................................................................................................
Step 7  Menjawab LO Sesuai literatur............................................................................................

BAB  III  PENUTUP.......................................................................................................................
A.     Kesimpulan.........................................................................................................................
B.     Saran...................................................................................................................................
DAFTAR  PUSTAKA.....................................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tenaga kesehatan yang cukup banyak, terutama tenaga perawat. Namun, para perawat ini belum memasuki daerah – daerah terpencil dan walaupun ada, para tenaga ini juga sangat kesulitan dalam memaksimalkan asuhan keperawatan, karena keterbatasan alat, terutama alat untuk pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting,  karena ada beberapa pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan alat -  alat dalam pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam menentukan jenis  penyakit maupun mengontrol perkembangan proses penyembuhan.
Berdasarkan alasan – alasan di atas, kami mahasiswa ilmu keperawatan Alama Ata melakukan diskusi kasus tentang  Pemerikasaan Penunjang, dengan tujuan agar memiliki kemampuan diagnosis yang lebih akurat.

B.     .Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan penujang
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang
3.      Untuk mengetahui Tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang
4.      Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan penunjang
5.      Untuk mengetahui Alat-alat yang di gunakan dalam pemeriksaan penunjang


C.     Manfaat
1.      Untuk Membuat mahasiswa lebih kritis dalam berfikir melalui suatu kasus
2.      Menekan mahasiswa lebih aktif dalam belajar
3.      Membuat mahasiswa lebih aktif  berpendapat










BAB II
   KASUS DAN PEMBAHASAN
A.    KASUS
Selain melakukan pengkajian fisik, Ners H perlu mengetahui secara lebih lanjut tentang keadaan pada Tn J. Maka Ners H melakukan kolaborasi dengan dr. K untuk dapat dilakukan pemeriksaan USG, Lab darah dan juga feses. Harapannya, supaya dr. K dapat dengan cepat dalam mendiagnosis penyakit Tn J, dan juga Ners H dapat melakukan asuhan keperawatan secara optimal.

B.     PEMBAHSAN
Step 1 :
Kata-kata sulit
·         USG.
·         Kolaborasi.
·         Diagnosa.
·         Pengkajian Fisik.
·         Asuhan Keperawatan.
·         Feses.
·         Laboratorium Darah.

Definisi kata-kata sulit
1.      USG adalah :
·         Ultrasonography.
·         Alat yang memanfaatkan gelombang suara yang hasilnya ditampilkan dilayar monitor dengan frekuensi tinggi.
2.      Kolaborasi adalah :
·         Bekerja sama antara rekam medis dan dokter.
·         Perawat sebagai orang yang memiliki fungsi interdependen.
·         Bekerja sama dengan baik.
3.      Diagnosa adalah :
·         Hasil pengkajian.
·         Mengidentifikasi penyakit.
·         Dugaan sementara setelah melakukan pengkajian.
·         Suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan rencana tindakan keperawatan selanjutnya.
·         Menentukan jenis penyakit dengan cara memeriksa gejala terlebih dahulu.
4.      Pengkajian fisik adalah :
·         Cara penyelidikan tentang kesehatan seseorang.
·         Pemeriksaan dari kepala sampai kaki (head to toe).
5.      Asuhan keperawatan adalah :
·         Tindakan yang dilakukan oleh perawat yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan tindakan, dokumentasi.
6.      Feses adalah :
·         Kotoran yang dikeluarkan dari tubuh atau sisa-sisa hasil metabolism.
·         Hasil dari sisa makanan yang sudah di absorpsi yang dikeluarkan melalui anus.

7.      Laboratorium darah adalah :
o   Suatu laboratorium yang digunakan untuk mengecek darah baik secara mikroskopik maupun secara makroskopik.
o   Suatu pemeriksaan yang diminta oleh dokter untuk mengetahui sel darah seseorang.

Step 2 :
Identifikasi masalah
·         Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.


Step 3 :
Membuat pertanyaan
1.      Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan penunjang?
2.      Pemeriksaan penunjang meliputi apa saja (berdasarkan zat tubuh yangdiperiksa didalam tubuh)?
3.      Apa saja tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang?
4.      Tujuan dan fungsi dilakukannya pemeriksaan penunjang?


Step 4 :
Brand stromming dan maind mapping
1.      Pemeriksaan penunjang adalah :
o   Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengoptimalkan tindakan keperawatan dan proses penyembuhan pasien.
o   Pemeriksaan yang dilakukan oleh medis untuk memperoleh hasil yang selanjutnya.
o   Menggunakan alat bantu tertentu.
2.      Meliputi :
o   Darah yang diperiksa adalah HB, golongan, trombosit, leukosit, plasma.
o   Urine yang diperiksa adalah warna, urubilin, banyaknya, suhu, berat jenis, kandungannya, protein, glukosa, Kristal urine.
o   Keringat yang diperiksa adalah zat, kandungannya.
o   Feses yang diperiksa adalah warna, kandungannya, konsistensinya, bakteri, virus, apakah ada cacing atau tidak.
o   Rambut yang diperiksa adalah DNA.
o   Sputum (dahak) yang diperiksa adalah warna, kekentalan, kandungannya, bakteri, virus.
o   Push (nanah) yang diperiksa adalah bakteri.
o   Serebrospinal yang diperiksa adalah kelainan pada otak, bakteri, virus, dan diambil melalui tulang belakang.
o   Susum yang diperiksa adalah sel kanker, diambil melalui sternum atau tulang belakang.


3.      Tahap-tahap pemeriksaan penunjang :
o   Persiapan alat.
o   Persiapan pasien.
4.      Tujuan dan fungsi dilakukannya pemeriksaan penunjang :
o   Menegakkan diagnosa keperawatan.
o   Untuk mengetahui kemampuan, kekuatan dan masalah yang dihadapi pasien.

Maind mapping
Perawat
Pengkajian penunjang
Definisi
Macam-macam
Alat yang digunakan
Fungsi dan tujuan
Tahap-tahap
 







Step 5 :
Learning outcame
1.      Definisi pengkajian penunjang?
2.      Macam-macam pengkajian penunjang?
3.      Alat yang digunakan dalam pengkajian penunjang?
4.      Fungsi dan tujuan pengkajian penunjang?
5.      Tahap-tahap pengkajian penunjang?




Step 6 - 7
Jawaban Learning outcame dari Sumber Buku atau Referensi
1.      Definisi pengkajian penunjang :
            Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang juga sebagai ilmu terapan yang berguna membantu petugas kesehatan dalam mediagnosis dan mengobati pasien

2.      Macam- macam pemeriksaan penunjang
a)      Berdasarkan media yang di gunakan:
ü  Pemeriksaan lab
ü  Pemeriksaan robegen
ü  Pemeriksaan USG

b)      Berdasarkan organ atau bagian tubuh yang di periksa :
·         Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan kandungan
·         Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam
·         Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak
·         Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi
·         Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL
·         Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin
·         Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa
·         Pemeriksaan penunjang di bagian mata

3.      Alat-alat yang di gunakan untuk melakukan pengkajian penunjang :
a.      MRI(Magnetic Resonance Imaging)
Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia dengan gelombang electromagnetic, yang tidak memberi efek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan pembuluh darah dan tumor. Semakin besar teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin baik kualitas gambarnya

b.      Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography)
            Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%


c.       Angiograph,
Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini menggunakan sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang tersumbat dan dengan bantuan alat lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan penyangga pembuluh darah/stent.

d.      Mobile Fluorostar C-Arm
adalah alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau tindakan medis.

e.       Roentgen Konvensional

f.       Mammografi,
            Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada wanita, alat ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang dapat membedakan sel sehat dan sel ganas/kanker.

g.      Roentgen Panoramik

h.      UltraSonoGraphy (USG)
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan, medical chek up dan keadaan organ bagian dalam, dsb.

i.        ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill:
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan jantungnya.

j.        EEG (ElectroEncephaloGrafi)
Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak
k.      EMG (ElectroMyoGrafi)
Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat istirahat dan bergerak.
l.        Audiometri:
Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level intensitas gelombang suara.

4. Fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang
v  Fungsi dalam pemeriksaan penunjang:
·         Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
·         Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
·         Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
·         Membantu pemantauan pengobatan.
·         Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.
·         Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.
·         Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan.
·         Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit.
 
v  Tujuan  dalam pemeriksaan penunjang
·         Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
·         Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yangdiderita oleh pasien
·         Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis
Bottom of Form

5.Tahap –Tahap  pemeriksaan penunjang
·         Cairan Cerebrospinal ( CFS )
Di peroleh dari lumbal fungsi (tulang spinal) pada ruang antar lumbal L3-4 / L4-5. Tekanan CFS pertama di ukur,kemudian cairan diaspirasi dan dimasukkan dalam tabung pemeriksaan steril. Data analisa cairan spinal sangat penting dalam mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak.

Prosedur
1.      Siapkan nampan fungsi lumbal steril,cairan antiseptic,anestesi local,sarung tangan steril,dan plester
2.      Baringkan klien dalam posisi fetus,dengan punggung di bungkukkan,kepala di tekuk ke dada,dan lutut di tarik ke abdomen.
3.      Berikan label pada ke-3 tabung 1,2,3.
4.      Dokter memeriksa cairan spinal,dengan menggunakan sebuah manometer yang terpasang pada jarum,dan mengambil cairan spinal 10ml-12ml: 3ml pada tabung No.1 yang mungkin terkontaminasi (dengan darah yang berasal dari spinal),3ml pada tabung No.2  untuk jumlah sel,glukosa,dan menentukan protein  dan 3ml pada tabung No.3 untuk mempelajari mikrobiologik.
5.      Gunakan teknik aseptic dalam pengumpulan dan membawa specimen.
6.      Berikan label pada tabung dengan nama klien,tanggal,dan nomor kamar. Segera antar tabung tersebut ke laboratorium.
7.      Tidak perlu pembatasan makan dan cairan.


·         Skan Tomografi computer ( CT )
            Skan tomografi computer (CT),skan CAT,di kembangkan di inggris  th.1972 dan di sebut skan EMI. Skaner CT menghasilkan  sinar X pendek yang memeriksa bagian-bagian tubuh dari beberapa sudut yang berbeda. Hal ini menghasilkan satu seri gambaran bagian menyilang sehingga membentuk struktur dengan gambar 3 dimensi.

           
Skan CT dapat di lakukan dengan atau tanpa media kontras Iodin. Pemeriksaan ini bukan pemeriksaan yang invasive kecuali bila di gunakan kontras. Kotras menyebabkan absorpsi jaringan lebih besar dan terjadi penyebaran kontras. Peyebaran ini memungkinkan tumor kecil dapat terlihat.

           
Skan CT dapat di gunakan untuk skan kepala,abdomen(lambung,usus besar,usus kecil,hati,limfa,pangkreas,empedu,ginjal,dan adrenal),pelvis(kandung kemih,organ reproduksi,usus besar/halus di dalam pelvis),dan dada( paru,jantung,struktur mediastinal).
Prosedur

Persiapan umum untuk semua skan:
1.      Dapatkan tanda tangan surat persetujuan
2.      Untuk pemeriksaan pagi: puasa 8 jam sebelum pemeriksaan.
Untuk pemeriksaan siang/sore: pembatasan makan dan  cairan setelah makan cair pada pagi hari. Sedikit air putih boleh di berikan 2 jam sebelum pemeriksaan. Tidak perlu pembatasan makan dan cairan jika tidak di gunakan kontras.
3.      Obat-obat dapat di berikan sampai 2 jam sebelum pemeriksaan
4.      Jika di gunakan kontras dan klien alergi terhadap produk iodine steroid / antihistamin dapat di berikan  beberapa hari sebelumnya atau di berikan sebelum skan / di berikan IV selama skan CT.
5.      Infuse IV / heparin lok di pasangkan sebelum pemeriksaan
6.      Skan CT biasanya memerlukan waktu 30 menit sampai 1 ½ jam.

·         Kolonoskopi
Merupakan prosedur endoskopi yang di gunakan untuk inspeksi terhadap usus besar (kolon) dengan menggunakan fiberskop (kolonoskop) panjang dan fleksibel. Pemeriksaan ini berguna untuk mengevaluasi lesi yang di duga di usus besar  (mis,polip,tumor,jaringan yang meradang). Dapat di lakukan biopsy jaringan dan polip dapat di lakukan. Polip dapat di ambil dengan menggunakan jerat elektrokauterisasi . kolonoskopi tidak boleh di lakukan pada wanita hamil yang hamper melahirkan ,infark miokard,baru menjalani operasi abdomen,diverticulitis akut,atau pada klien yang gelisah/ tidak kooperatif.
Kadang-kadang perforasi kolon di sebabkan oleh fiberskop  namun hal ini jarang terjadi. Perdarahan dapat merupakan efek samping dari biopsy / polipektomi.

Prosedur
1.      Dapatkan tanda tangan surat persetujuan
2.      Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium tertentu (Hb,Ht,PT,PTT,dan trombosit) harus dilakukan dalam 2 hari sebelum pemeriksaan.
3.      Obat-obat yang mengandung zat besi harus di hentikan pemakaianya 4 hari sebelum prosedur .
4.      Obat sedative / tranquilizer dapat di berikan sebelum pemeriksaan untuk member efek relaksasi. Analgesic narkotik dapat di titrasi  secara IV selama prosedur.
5.      Glukagon/antikolinergik IV dapat di berikan untuk mengurangi kram usus.
6.      Barium sulfat dari pemeriksaan diagnostic lain dapat mengurangi visualisasi karena itu pemeriksaan tidak boleh dilakukan bila dalam 10hari- 2 minggu sebelumnya telah di lakukan pemeriksaan dengan barium.
7.      Hindari penggunaan enema degan sabun.ini dapat mengiritasi usus halus
8.      Sertakan seseorang untuk menemani klien pulang
9.      Lama prosedur ½ - 1 ½ jam.









BAB III
         PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab. Yang menggunakan alat bantu untuk pelaksanaanya yaitu USG, MRI,  CT Scan dll, dengan menggunakan spesimen yang diambil dari pasien atau pasien itu sendiri. Hasil pemeriksaan digunakan untuk melengkapi pemeriksaan vital karena, jika hanya mengandalkan pemeriksaan vital, maka hasilnya sangat tidak akurat.

B.     SARAN
Dalam penyusun makalah ini sangat jauh dari penyempurnaan maka saran,kritikal,idea dari mahasiswa atau mahasiswi yang bersifat menambah dan membangun maka penulis sangat mengharapkan demi penyempurnaan makalah ini.







DAFTAR PUSTAKA

Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC
Djoko W, Buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas kedokteran UI, 28-31 mei 1990
Kee,joyce Lefever,1997,pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan implikasi keperawatan,Jakarta: EGC.
Carl E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif, EGC-Jakarta, Edisi 1, halaman 9-15,35-40. Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, EGC-Jakarta, Edisi 2, halaman 14.
Intisari Buku Ajar Diagnostik Fisik, Swartz.Top of Form



0 komentar:

Posting Komentar

DILARANG BERKOMENTAR SPAM