Subscribe:

Minggu, 16 Maret 2014

UNSUR KEKOMPAKAN DAN KEBERSAMAAN DALAM BER ORGANISASI

Kekompakan  dan  Kebersamaan memiliki 4 unsur yang harus diciptakan dan dijaga oleh setiap individu yang tergabung didalamnya:

1. Sehati & Sepikir (Satu Visi)
Dalam sebuah organisasi akan terdapat banyak orang yang memiliki pendapat berbeda. Satu kepala satu ide, seribu kepala seribu ide. Namun jika ingin membuat kelompok kita kuat dan solid, maka selayaknya kepentingan bersama lebih diutamakan dari kepentingan pribadi. Tinggalkan perbedaan dan galang persamaan, akan mengantar organisasi kita dapat berjalan dg lancar.

2. Tidak Egois
Sudah bukan rahasia lagi jika manusia itu adalah "makhluk egois". Apapun yang tidak memiliki nilai tambah buat dirinya, kebanyakan tidak akan ada partisipasi yang dikeluarkan, bahkan dianggap tidak penting. Jika sifat ini ada dalam sebuah organisasi, bisa dipastikan organisasi tersebut hanya punya program tapi tidak ada kegiatan. Tidak ada yang mempelopori, karena semua menganggap apa yang mereka lakukan tidak ada imbal baliknya. Jika ingin memiliki organisasi yang solid, maka kita mulai utk belajar menurunkan Ego demi kepentingan bersama.

3. Kerendahan Hati
Organisasi akan memiliki anggota yang hegemoni (campuran). Terkadang ada sebagian anggota yang terlibat tidak memiliki keahlian dan pengalaman khusus, modal mereka hanya sekedar kerelaan demi memberikan sumbangsih. Maka selayaknya anggota yang memiliki usia lebih tua, pengalaman lebih matang, keahlian lebih tinggi, kondisi finansial lebih beruntung, untuk menekan rasa sombong dalam diri dan rela bekerja sama (sambil menuntun) dg anggota lainnya. Kerendahan hati akan menghindarkan kita dari rasa benci, iri hati dan timbulnya kelompok yang terkotak-kotak.

4. Kerelaan Berkorban.
Setiap individu dalam sebuah organisasi, akan memiliki sumbangsih yang bisa berbeda-beda. Ada yang menyumbangkan dana, pikiran, fasilitas, tenaga atau waktu. yang punya finansial lebih menyumbangkan dana utk transportasi dan konsumsi, sementara yang memiliki waktu menyumbangkan tenaga dan waktunya utk melaksanakan tugas. Perbedaan sumbangsih jangan sampai membuat gesekan negatif yang bisa berdampak pada perpecahan. Jika ingin bekerja bersama-sama, maka siapkan kerelaan untuk mau berkorban dan jangan pernah itung-itungan.

Jumat, 14 Maret 2014

Kurangi Mengkonsumsi Makanan cepat Saji Sebagai Bagian Penting dari Gaya Hidup Sehatmu

         Gaya hidup sehat...? ya, kita seringkali mendengar kata ini. Benar saja, gaya hidup sehat sendiri adalah pilihan sederhana yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga kesehatan jasmani dan rohani kita. Menurut WHO,(1998) gaya hidup sehat meliputi menjaga pola makan, pikiran,  serta lingkungan yang sehat. Dalam artikel yang ditulis oleh Tile,(2013), Gaya Hidup sehat mencakup 4 hal, yaitu makan makanan sehat dan bergizi, minum banyak air putih,  mengurangi stress dan dan melakukan aktifitas fisik.


Dalam kaitannya dengan menjaga pola makan, mengapa kita menggaris bawahi mengurangi “Fast food” atau makanan “cepat saji”.?. Seperti kita ketahui di era yang serba modern ini, fast food hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari hari kita. Bahkan fast food hampir ada di setiap tempat dimanapun kita berada. Banyak orang memilih fast food dengan Alasan praktis, murah, dan cepat. Namun ada pula kalangan tertentu yang mengkonsumsi fast food dengan alasan gengsi dan mengikuti trend terkini. Yang kita sebut fast food disini tidak hanya produk produk Mc’Donald, KFC, Pizza Hut, dan A’W yang memilik nilai gengsi yang tinggi. Namun gorengan pinggir jalan, Fried chicken, dan cilok juga termasuk dalam golongan Fast food. Dan mengapa fast food yang juga sering disebut dengan Junk Food ini tidak baik untuk tubuh dan harus kita kurangi bahkan hindari dalam menjalankan gaya hidup sehat.??


Makanan- makanan fast food menyumbangkan banyak kalori yang berasal dari lemak dan kolesterol. Selain itu makanan fast food tinggi akan Natrium. Penelitian yang dilakukan oleh The Heart Link Project , dalam satu buah Mc’Donald New Spanish Omelet Bagel terdapat 710 Kkal energi, 40 gram lemak, 275 mg kolesterol, dan 1520 mg Natrium. Hal ini menunjukan bahwa energi dalam produk tersebut didominasi oleh lemak. Dan fast food yang sering kita jumpai seperti gorengan cenderung kurang Higienis dan tinggi kolesterol karena minyak yang dipakai adalah minyak jelantah.

Dari data diatas, tentu banyak bahaya yang mengintai kita ketika kita tidak dapat mengurangi konsumsi fast food. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi fastfood berlebih adalah sebagai berikut:

1.  Obesitas,

2.  Resiko penyakit jantung ,

3  Resiko hipertensi,

4  Kanker,dll


Nah, begitu banyak bukti yang membuktikan bahaya fast food bagi kita baik jangka pendek maupun jangka panjang. Lalu apa yang dapat kita lakukan sekarang?


Berikut Tips untuk teman- teman semua

1.  Kurangi konsumsi Fast food dengan cara mengurangi frekuensi.

       Cara ini termasuk cara yang paling mudah dilakukan, misalnya jika teman teman biasa mengkonsumsi fast food setiap hari, kurangi menjadi 4 atau 5 hari sekali, dan seterusnya hingga frekuensinya sangat jarang.


2. Imbangi makan buah dan Sayur

Buah dan sayur memiliki kandungan serat dan air, sehingga membuat teman teman tidak mudah lapar dan mengurangi keinginan untuk ‘ngemil’.

3. Olahraga
            Olahraga dapat membakar kalori, terutama lemak pada tubuh. Ketika frekuensi makan fast food masih dapat dikatakan sering, olahraga dapat menurunkan resiko obesitas.

Sudah tau kan teman- teman sekarang, ayo mulai kebiasaan baik ini dari sekarang agar tidak menyesal di masa tua. 




Buku Sumber:

Josephine, 2000, Fast Food Danger, USA : University of Stony Brook / Dept of Family Medicine

WHO, 1998, Hearth Promotion Glossary, USA : WHO