Subscribe:

Selasa, 03 Desember 2013

Tahap-Tahap pemeriksaan penunjang (Alma ATA )




·         Cairan Cerebrospinal ( CFS )
             Di peroleh dari lumbal fungsi (tulang spinal) pada ruang antar lumbal L3-4 / L4-5. Tekanan CFS pertama di ukur,kemudian cairan diaspirasi dan dimasukkan dalam tabung pemeriksaan steril. Data analisa cairan spinal sangat penting dalam mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak.

Prosedur
1.       Siapkan nampan fungsi lumbal steril,cairan antiseptic,anestesi local,sarung tangan steril,dan plester
2.       Baringkan klien dalam posisi fetus,dengan punggung di bungkukkan,kepala di tekuk ke dada,dan lutut di tarik ke abdomen.
3.       Berikan label pada ke-3 tabung 1,2,3.
4.       Dokter memeriksa cairan spinal,dengan menggunakan sebuah manometer yang terpasang pada jarum,dan mengambil cairan spinal 10ml-12ml: 3ml pada tabung No.1 yang mungkin terkontaminasi (dengan darah yang berasal dari spinal),3ml pada tabung No.2  untuk jumlah sel,glukosa,dan menentukan protein  dan 3ml pada tabung No.3 untuk mempelajari mikrobiologik.
5.       Gunakan teknik aseptic dalam pengumpulan dan membawa specimen.
6.       Berikan label pada tabung dengan nama klien,tanggal,dan nomor kamar. Segera antar tabung tersebut ke laboratorium.
7.       Tidak perlu pembatasan makan dan cairan.
·         Skan Tomografi computer ( CT )
               Skan tomografi computer (CT),skan CAT,di kembangkan di inggris  th.1972 dan di sebut skan EMI. Skaner CT menghasilkan  sinar X pendek yang memeriksa bagian-bagian tubuh dari beberapa sudut yang berbeda. Hal ini menghasilkan satu seri gambaran bagian menyilang sehingga membentuk struktur dengan gambar 3 dimensi.
   Skan CT dapat di lakukan dengan atau tanpa media kontras Iodin. Pemeriksaan ini bukan pemeriksaan yang invasive kecuali bila di gunakan kontras. Kotras menyebabkan absorpsi jaringan lebih besar dan terjadi penyebaran kontras. Peyebaran ini memungkinkan tumor kecil dapat terlihat.
     Skan CT dapat di gunakan untuk skan kepala,abdomen(lambung,usus besar,usus kecil,hati,limfa,pangkreas,empedu,ginjal,dan adrenal),pelvis(kandung kemih,organ reproduksi,usus besar/halus di dalam pelvis),dan dada( paru,jantung,struktur mediastinal).
Prosedur



Persiapan umum untuk semua skan
1.       Dapatkan tanda tangan surat persetujuan
2.       Untuk pemeriksaan pagi: puasa 8 jam sebelum pemeriksaan.
Untuk pemeriksaan siang/sore: pembatasan makan dan  cairan setelah makan cair pada pagi hari. Sedikit air putih boleh di berikan 2 jam sebelum pemeriksaan. Tidak perlu pembatasan makan dan cairan jika tidak di gunakan kontras.
3.       Obat-obat dapat di berikan sampai 2 jam sebelum pemeriksaan
4.       Jika di gunakan kontras dan klien alergi terhadap produk iodine steroid / antihistamin dapat di berikan  beberapa hari sebelumnya atau di berikan sebelum skan / di berikan IV selama skan CT.
5.       Infuse IV / heparin lok di pasangkan sebelum pemeriksaan
6.       Skan CT biasanya memerlukan waktu 30 menit sampai 1 ½ jam.
·         Kolonoskopi
Definisi
Merupakan prosedur endoskopi yang di gunakan untuk inspeksi terhadap usus besar (kolon) dengan menggunakan fiberskop (kolonoskop) panjang dan fleksibel. Pemeriksaan ini berguna untuk mengevaluasi lesi yang di duga di usus besar  (mis,polip,tumor,jaringan yang meradang). Dapat di lakukan biopsy jaringan dan polip dapat di lakukan. Polip dapat di ambil dengan menggunakan jerat elektrokauterisasi . kolonoskopi tidak boleh di lakukan pada wanita hamil yang hamper melahirkan ,infark miokard,baru menjalani operasi abdomen,diverticulitis akut,atau pada klien yang gelisah/ tidak kooperatif.
Kadang-kadang perforasi kolon di sebabkan oleh fiberskop  namun hal ini jarang terjadi. Perdarahan dapat merupakan efek samping dari biopsy / polipektomi.
Prosedur
1.       Dapatkan tanda tangan surat persetujuan
2.       Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium tertentu (Hb,Ht,PT,PTT,dan trombosit) harus dilakukan dalam 2 hari sebelum pemeriksaan.
3.       Obat-obat yang mengandung zat besi harus di hentikan pemakaianya 4 hari sebelum prosedur .
4.       Obat sedative / tranquilizer dapat di berikan sebelum pemeriksaan untuk member efek relaksasi. Analgesic narkotik dapat di titrasi  secara IV selama prosedur.
5.       Glukagon/antikolinergik IV dapat di berikan untuk mengurangi kram usus.
6.       Barium sulfat dari pemeriksaan diagnostic lain dapat mengurangi visualisasi karena itu pemeriksaan tidak boleh dilakukan bila dalam 10hari- 2 minggu sebelumnya telah di lakukan pemeriksaan dengan barium.
7.       Hindari penggunaan enema degan sabun.ini dapat mengiritasi usus halus
8.       Sertakan seseorang untuk menemani klien pulang
9.       Lama prosedur ½ - 1 ½ jam.

          Sumber Buku:  Kee,joyce Lefever,1997,pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan implikasi keperawatan,Jakarta: EGC.

Pengertian pengkajian penunjang (Stikes Alma Ata)



1. 

Definisi pengkajian penunjang :
                 pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang juga sebagai ilmu terapan yang berguna membantu petugas kesehatan dalam mediagnosis dan mengobati pasien.

2.  Macam” pengkajian penunjang :
a.    Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan kandungan
b.    Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam
c.    Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak
d.    Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi
e.    Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL
f.    Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin
g.    Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa
h.    Pemeriksaan penunjang di bagian mata

3.  Alat-alat yang di gunakan untuk melakukan pengkajian penunjang :
a.  MRI (Magnetic Resonance Imaging)  
             Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia dengan gelombang electromagnetic, yang tidak memberi efek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan pembuluh darah dan tumor. Semakin besar teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin baik kualitas gambarnya

b.  Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography)  
              scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%.

c.   Angiograph, 
             Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini menggunakan sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang tersumbat dan dengan bantuan alat lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan penyangga pembuluh darah/stent.

d.  Mobile Fluorostar C-Arm  
               adalah alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau tindakan medis.
e.  Roentgen Konvensional
f.   Mammografi,  
                 Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada wanita, alat ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang dapat membedakan sel sehat dan sel ganas/kanker.

g.  Roentgen Panoramik
h.  UltraSonoGraphy (USG):
          Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan, medical chek up dan keadaan organ bagian dalam, dsb.
i.   ElectroKardioGrafi (EKG) & Treadmill: Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan jantungnya
j.   EEG (ElectroEncephaloGrafi) Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak
k.  EMG (ElectroMyoGrafi) Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat istirahat dan bergerak
l.    Audiometri: Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level intensitas gelombang suara

Sumber Buku >>>
Djoko W,pemeriksaan penunjang. Dalam : buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas kedokteran UI, 28-31 mei 1990

Senin, 02 Desember 2013

PENGKAJIAN ATAU PEMERIKSAAN PENUNJANG (Stikes Alma Ata)



MAKALAH TUTORIAL KELOMPOK
 PEMERIKSAAN  PENUNJANG





www.madearthika95.blogspot.com

                                                                                                                                                       



DI SUSUN OLEH :
1.      I MADE ARTHIKA             (130100442)
2.      DESKY EKAWATI W         (130100409)
3.      NOVITASARI                      (130100421)
4.      BENI EKA F                         (130100426)
5.      HENDI SUHADAQ              (130100431)
6.      SHERLY  APRILIA            (130100432)
7.      SUKRI IMAMUDDIN         (130100437)
8.      VITA NOVIANTI                (130100447)
9.      NURUL HAKIKI                 (130100452)
10.  RIDWAN                               (130100457)
11.  NISA AGUSTINA                (130100462)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA
2013/2014



                                        KATA PENGANTAR
              Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyusun laporan ini sampai selesai tepat pada waktunya. Dimana laporan ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Block Health Assement yaitu MAKALAH PEMERIKSAAN  PENUNJANG, Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing, dosen mata kuliah dan tak lupa kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan tutorial ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan diskusi teori keperawatan ini. Dan semoga dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman yang membutuhkan.




Yogyakarta 3, Desember  2013


Penyusun










DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR  ISI..................................................................................................................................
BAB  1  PENDAHULUAN............................................................................................................
       A.Latar Belakang.....................................................................................................................
       B.Tujuan ..................................................................................................................................
       C.Manfaat.................................................................................................................................
BAB II  KASUS DAN PEMBAHASAN.......................................................................................
       A.Kasus  tutorial.......................................................................................................................
       B.Pembahasan..........................................................................................................................
       C. Menganalisis kasus..............................................................................................................
Step 1Kata-kata sulit dan pengertiannya.........................................................................................
Step 2 Identifikasi masalah.............................................................................................................
Step 3 Analisa  Masalah.................................................................................................................
Step 4 Menentukan  Main  Maping................................................................................................
Step 5 Merumuskan Learning  Kasus............................................................................................
Step 6 Belajar Mandiri..................................................................................................................
Step 7  Menjawab LO Sesuai literatur............................................................................................

BAB  III  PENUTUP.......................................................................................................................
A.     Kesimpulan.........................................................................................................................
B.     Saran...................................................................................................................................
DAFTAR  PUSTAKA.....................................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tenaga kesehatan yang cukup banyak, terutama tenaga perawat. Namun, para perawat ini belum memasuki daerah – daerah terpencil dan walaupun ada, para tenaga ini juga sangat kesulitan dalam memaksimalkan asuhan keperawatan, karena keterbatasan alat, terutama alat untuk pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting,  karena ada beberapa pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan alat -  alat dalam pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam menentukan jenis  penyakit maupun mengontrol perkembangan proses penyembuhan.
Berdasarkan alasan – alasan di atas, kami mahasiswa ilmu keperawatan Alama Ata melakukan diskusi kasus tentang  Pemerikasaan Penunjang, dengan tujuan agar memiliki kemampuan diagnosis yang lebih akurat.

B.     .Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan penujang
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang
3.      Untuk mengetahui Tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang
4.      Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan penunjang
5.      Untuk mengetahui Alat-alat yang di gunakan dalam pemeriksaan penunjang


C.     Manfaat
1.      Untuk Membuat mahasiswa lebih kritis dalam berfikir melalui suatu kasus
2.      Menekan mahasiswa lebih aktif dalam belajar
3.      Membuat mahasiswa lebih aktif  berpendapat